Surabaya (31/10) – Direktur Eksekutif Maarif Institute for Culture and Humanity, Andar Nubowo provokasi kader-kader Muhammadiyah untuk study abroad atau melanjutkan pendidikan di luar negeri.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri acara bertajuk Srawung yang diadakan oleh Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) Kota Surabaya. Acara tersebut berlangsung di UM Surabaya, tepatnya di Lantai 6 Fakultas Kedokteran pada Ahad (27/10) lalu.
Bertemakan “Reaktualisasi JIMM Masa Kini”, acara ini menghadirkan angkatan-angkatan awal JIMM untuk memantik kader-kader Muhammadiyah. Andar Nubowo adalah salah satunya yang menyoroti jumlah sarjana-sarjana muda Muhammadiyah yang belajar di luar negeri.
Jebolan Ecole Normale Superieure (ENS) Lyon, Prancis tersebut mengatakan bahwa sarjana-sarjana muda Muhammadiyah masih sedikit yang melanjutkan studi ke luar negeri.
“Dari pergaulan saya dengan teman-teman yang belajar di luar negeri, yang Muhammadiyah itu bisa dihitung jari, yang lainnya itu adalah mereka saudara-saudara kita yang kebetulan tidak punya irisan dengan Muhammadiyah,” tuturnya.
Oleh karena itu, Andar mendorong kader-kader muda Muhammadiyah untuk tidak berhenti bercita-cita menuntut ilmu dan menambah pengalaman ke luar negeri. Ia juga mengutip Q.S. Al-Mujadilah ayat 11 untuk menjadi spirit para kader yang mana telah ada dahulu pada diri sarjana-sarjana dari organisasi di luar Muhammadiyah.
“Mobilitas vertikal, mobilitas sosial itu salah satunya adalah melalui pendidikan, yarfa’illahu lladzina aamanu minkum wa lladzina uutul ‘ilma darajaat. Saya kira itu penting menjadi spirit bahwa kesadaran untuk menuntut ilmu lebih, terutama menimba pengalaman di negeri orang. Itu juga (telah) ada di kalangan teman-teman yang lain,” jelasnya.
Terakhir, Andar juga menegaskan bahwa upaya ini merupakan tanggung jawab bersama. Persyarikatan Muhammadiyah menurutnya, harus mendorong dan mendukung anak-anak mudanya untuk melanjutkan studi ke luar negeri.
“Saya kira ini perlu ada semacam gerakan kolektif bersama-sama dari Muhammadiyah untuk memikirkan anak-anak muda kita. Perlu ada semacam kegelisahan dan juga kepuasan atau kebanggan jika ada anak-anak muda yang berhasil sekolah ke luar negeri,” pungkasnya.
*Penulis adalah Sekretaris Bidang RPK IMM Komisariat Ushuluddin dan Filsafat.