Surabaya (23/11) – Erfanda Andi Mada Arectya memiliki impian agar kader-kader IMM mampu berkiprah di semua lini. Impian itu tetap akan diperjuangkannya, terlepas apapun hasil Musyawarah Cabang (Musycab) PC IMM Kota Surabaya nanti.
Immawan yang akrab disapa Erfanda ini memiliki banyak gagasan untuk IMM Surabaya ke depannya. Di sisi lain, sepak terjang serta kiprahnya di berbagai organisasi pun terbilang tidak sedikit. Ia malang melintang di dunia aktivisme sejak masih menjadi mahasiswa baru.
Gagasan dan sepak terjangnya ini, membuat Erfanda dideklarasikan oleh Koorkom IMM UM Surabaya sebagai Calon Ketua Umum PC IMM Kota Surabaya pada kontestasi Musycab mendatang.
Kenyang Pengalaman
Erfanda memulai karir organisasinya saat masih bersekolah di SMA Negeri 7 Surabaya. Saat itu ia bergabung dengan Sie Kerohanian Islam (SKI) hingga diamanahi menjadi wakil ketua.
Saat awal-awal semester kuliah, ia juga mengikuti komunitas dakwah yang berfokus pada anak-anak jalanan. Hal ini yang juga kemudian menggerakkan Erfanda untuk menginisiasi sebuah komunitas bernama Katalis Eksentris.
“Katalis Eksentris ini fokus pada pemberdayaan sosial di bidang komunitas jalanan, UMKM, dan kebebasan berekspresi masyarakat,” jelasnya.
Ia juga pernah diamanahi sebagai Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (HIMAPTIKA) UM Surabaya Periode 2019-2020. Pada periode yang sama, juga aktif berkiprah di Ikatan Himpunan Mahasiswa Matematika (IKAHIMATIKA).
Di IKAHIMATIKA, ia menjadi Wakil Koordinator Wilayah V meliputi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Utara.
Setelahnya menjabat sebagai Wakil Presiden Mahasiswa UM Surabaya Periode 2021-2022. Pada periode yang sama, ia juga aktif berkecimpung di Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (BEM PTMA) dengan peran untuk membantu komunikasi di wilayah Jawa Timur.
“Oleh karenanya, per hari ini alhamdulillah saya kenal baik dengan rekan-rekan di IMM maupun organisasi internal kampus di wilayah Jawa Timur,” tambahnya.
Ia juga sempat menjadi Anggota Bidang Hikmah IMM Komisariat Blue Savant Periode 2021-2022. Setelahnya, ia menjadi Sekretaris Bidang Hikmah, Politik, dan Kebijakan Publik (HPKP) Koorkom IMM UM Surabaya.
Dengan semua pengalaman tersebut, tidak sedikit pihak yang mendorongnya untuk berkiprah di Bidang HPKP PC IMM Kota Surabaya. Namun Erfanda menolaknya.
“Bidang HPKP PC IMM Kota Surabaya sudah memiliki kiprah yang bagus, tinggal dirawat dan diteruskan. Namun saya mempertimbangkan ada beberapa bidang yang masih harus ditingkatkan secara kinerja,” paparnya.
Setelah melalui banyak pertimbangan matang, ia akhirnya bersedia untuk diamanahi sebagai Ketua Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan PC IMM Kota Surabaya Periode 2023-2024.
Aktualisasi Kewirausahaan
Pada 23-25 Februari, Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan PC IMM Kota Surabaya mengadakan Muhammadiyah Academy of Economics (MAE) dengan mengusung tema “Golden Youth for 2030 through Geoeconomics”. Acara ini diadakan di PDM Kota Surabaya.
“MAE ini berupaya untuk membentuk iklim kewirausahaan di kalangan IMM Surabaya. Ekonomi berbasis wirausaha ini sangat kita butuhkan agar IMM dapat lebih mandiri menghidupi gerakan-gerakannya,” jelasnya.
Di sisi lain, sangat penting untuk mewadahi kader-kader IMM yang memiliki pandangan ingin menjadi wirausaha. Menurutnya, menyongsong Indonesia Emas nanti, membutuhkan lebih banyak wirausaha. Maka akan sangat bagus apabila IMM dapat mengakomodir kebutuhan kader di bidang ini.
Erfanda sendiri juga adalah seorang wirausaha. Ia memiliki sebuah vendor terop wedding di Surabaya bertajuk Hafidzya Management. “Meski belum terlalu besar, namun membuat saya mengerti betapa pentingnya wirausaha untuk menciptakan sebuah kemandirian,” paparnya.
Bidangnya pada periode ini juga fokus untuk meningkatkan kinerja Lembaga Semi Otonom (LSO) Korps Saudagar Muda Muhammadiyah (Garuda Muda). LSO ini berfokus untuk mewadahi minat kader di bidang ekonomi dan kewirausahaan.
“Meski masih banyak PR, tetapi Garuda Muda dengan perlahan namun pasti, sedang memantapkan kinerjanya agar secara kualitas tidak kalah signifikan dibanding LSO lainnya,” jelasnya.
Bersama Garuda Muda, Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan PC IMM Kota Surabaya berupaya semaksimal mungkin untuk mewadahi minat kader dalam berwirausaha. Salah satunya melalui fasilitas stand di beberapa event bazar.
Bazar-bazar tersebut seperti pada acara Milad IMM di Balai Pemuda Kota Surabaya, Musyawarah Daerah (Musyda) DPD IMM Jawa Timur di Ponorogo, Masa Ta’aruf Mahasiswa (Mastama) IMM UM Surabaya, dan sebagainya.
“Fasilitas yang kami berikan adalah menyediakan stand dengan gratis untuk kader-kader. Kami melihat kader berjualan itu sudah sangat senang. Di kegiatan yang lainnya pun, kader tidak mengeluarkan uang sedikitpun. Ini wujud kepedulian kami agar kader dimudahkan untuk berwirausaha,” jelasnya.
Selain itu, ia bersama bidangnya juga pernah mengadakan serasehan dengan para saudagar muda Muhammadiyah. Kegiatan ini menjadi wadah bagi para kader IMM Surabaya yang berprofesi seabagai wirausahawan untuk saling berbagi pengalaman dan berdiskusi tentang strategi pengembangan bisnis.
Sinergitas Elaborasi
Visi Erfanda adalah, “Mewujudkan IMM Surabaya sebagai organisasi kader yang progresif, inovatif, dan berintegritas dengan mengedepankan penerapan Trikoda IMM guna mampu berkontribusi aktif bagi persyarikatan”.
Ia menjelaskan bahwa IMM harus menghasilkan kader-kader yang adaptif terhadap tantangan zaman sekaligus berperan aktif untuk Persyarikatan hingga pembangunan negara.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, ada lima langkah yang kesemuanya mengandung frasa sinergitas elaborasi. “Semua ini berangkat dari tantangan yang ada di lapangan, yaitu kebutuhan akan penguatan sinergi,” paparnya.
Sinergitas mengacu pada keselarasan dan Kerjasama. Sedangkan elaborasi adalah upaya mendetailkan atau mengembangkan ide-ide sehingga lebih jelas.
Pertama, sinergitas elaborasi kerohanian. Erfanda menjelaskan bahwa kerohanian adalah aspek penting sebagai landasan kader dalam ber-IMM.
“Yang kedua adalah sinergitas elaborasi keintelektualan. Kami melihat bahwa kebutuhan intelektualitas kader memerlukan kerja sama multi bidang, bahkan dengan banyak elemen. Hari ini, kebutuhan intelektual kader dihadapkan dengan tantangan zaman yang kompleks,” jelasnya.
Ketiga, sinergitas elaborasi perkaderan dan kemasyarakatan. Ia menjelaskan bahwa perkaderan dan kemasyarakatan menjadi satu agar kaderisasi yang dilakukan IMM mampu lebih connect dengan kebutuhan masyarakat.
Keempat, sinergitas elaborasi politik. Adapun politik yang dimaksud adalah politik nilai. Ia ingin melanjutkan gerakan di mana IMM mampu menjaga integritas sembari berkolaborasi dengan pemerintah.
“Politik itu penting. Dalam periode ini, kita banyak membangun komunikasi positif dengan berbagai stakeholder. Membuka komunikasi semacam ini tidak mudah. Maka harus dirawat. Sembari merawat, kita tetap menempatkan diri sebagai mitra kritis pemerintah,” imbuhnya.
Kelima, sinergitas elaborasi kemandirian ekonomi. Erfanda ingin kader-kader dapat menggali ide, peluang, dan metode untuk membangun kemandirian ekonomi.
“Bentuk paling konkret untuk mewujudkan kemandirian adalah, IMM harus mencetak kader-kader yang mampu berwirausaha,” pungkasnya.
*Penulis adalah Sekretaris Bidang RPK PC IMM Kota Surabaya dan Anggota Cendekiawan Institute.