Untuk Memulai, Merenunglah

Ilustrasi diedit menggunakan Canva. (Immsby.or.id/Muhammad Habib Muzaki)

 

Saat Merasa

 

Helm diangkut olehmu

pemilik motor baru pada masanya

“Sebagai pengaman,” katamu

Kalau ditanya, “kemana?”

Jawabmu “kamu mau ikut?”

Padahal hanya bertanya, apa salahnya?

Salah, ya?, Maaf. 

Ku amati 

kamu sedang melaju dengan kecepatan sedang

berbelok ke kanan, 

kanan lagi, 

kiri, 

dan seterusnya

hingga kamu temui tempatmu bersarang dan merasa tenang

Aku mengira tempat yang membuatmu tenang adalah angkringan yang ku temui sore itu

Yang kata balihonya, 

“Angkringan ini didirikan saat kamu sedang berduka”

Pantas saja

Ku kira juga, 

ketenanganmu muncul dariku, salah satunya

Namun ternyata dari Tuhan

entah benar-benar Tuhan yang kamu sembah 

atau makhluk Tuhan yang kamu damba.

 

***

 

Gelas penuh

 

Pesan 3 macam —gelas— kepada barista;

dua yang berisi untuk masing-masing bagi kita

satu yang masih kosong untuk menuang masing-masing dari

kita.

Yang satu, agak besar, ya.

 

***

 

Singgah Kota, Kota Singgah

(hari jadi kota sby)

 

Hari ini dengan kecepatan sedang

Melihat kota sedang ramai

Merayakan hari jadi

Bagi yang tidak ikut memiliki

Baiknya tidak menepi

Bersama apapun yang dipunya

Bertekadlah untuk tiba

 

***

 

Gerbong Uji Teori

 

Teranggukkan kepala semasa ia bercerita

Sedari gelisah, tak perlu memalingkan,

macam tak biasa dengan sebagaimana mestinya saja.

Gerbong dua bercerita soal teori yang sempat terdistraksi malam itu,

seolah skenario yang langsung dipentaskan.

Lalu pada akhirnya,

sampai jumpa pada masa yang kita punya,

sementara biar hanya simulacra.

 

***

 

Pada Kami, Tuan!

 

Belum teramat malam, tuan, teramat kusut, mungkin.

Kami mencoba untuk meramu diksi “interaksi”,

lalu mengaduknya dalam konotasi

bahwa olah rasa adalah bagian dari proses menuju kemapanan.

Manusia terdiri dari nyawa;

masing-masing ciptaan yang Maha memberi rasa,

yang tak pernah bermakna sia-sia.

 

***

 

Yang Penting Saling

  

Cekikik kata temanmu sore itu

Tentang alasannya,

aku enggan bertanya

Yang aku tau,

beberapa hal yang mengecewakan terkadang berujung menjadi lelucon

hahaha…., iya?!

Penting untuk diketahui oleh tangan kananku,

 saat di sebelah kiri terdapat luka.

 Kanan tak merencanakan besuk,

ia lekas tiba sedari dirasa.

Kiri tak pernah menunggu,

sebab ia begitu menaruh rasa percayanya pada kanan.

Keduanya tak pernah saling berkhianat,

sebab saling menjaga temu.

Direncanakan atau tidak,

urusannya.

Yang penting saling.


 

*Penulis adalah Ketua Umum Koorkom IMM UNAIR.

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *