PC IMM Kota Surabaya: Menggunakan Nama Muhammadiyah dalam Politik Praktis itu Tidak Etis

Ramadhani Jaka Samudra saat membuka acara Tour Humanity yang diadakan oleh Bidang Sospemas PC IMM Kota Surabaya pada Ahad (17/04/2024) di Pusat Dakwah Muhammadiyah. (Immsby.or.id/Muhammad Ilhamul Ghonim)

 

Surabaya (14/9) – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya tahun 2024 semakin mendekat. Berbagai elemen masyarakat mulai menyampaikan pandangan dan sikap politik mereka, termasuk PC IMM Kota Surabaya.

Sebagai organisasi kemahasiswaan yang menjunjung tinggi independensi, PC IMM Kota Surabaya menegaskan bahwa mereka akan bersikap netral aktif dan tidak terlibat dalam dukungan politik terhadap pasangan calon manapun.

Penegasan ini adalah bentuk penyikapan atas langkah yang diambil oleh sekelompok Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah Kota Surabaya. Baru-baru ini, Ortom Muhammadiyah Kota Surabaya menyatakan dukungan mereka terhadap bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji (13/9/2024).

Ortom-ortom tersebut terdiri dari Pemuda Muhammadiyah, Nasyi’atul Aisyiyah, Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Tapak Suci, dan Kwartir Daerah Hizbul Wathan.

Ketua Umum PC IMM Kota Surabaya, Ramadhani Jaka Samudra menyampaikan bahwa IMM tidak terlibat dalam deklarasi tersebut. Bahkan bagi IMM, pencatutan nama Muhammadiyah dalam politik praktis adalah sesuatu yang tidak etis.

Selain itu, Rama juga mempertanyakan, deklarasi yang mengatasnamakan Ortom Muhammadiyah Kota Surabaya tersebut apakah sudah disosialisasikan dengan pimpinan-pimpinan organisasi masing-masing sampai tingkat ranting?

“Kami tidak terlibat dalam deklarasi Ortom Muhammadiyah Kota Surabaya terkait Pilkada Surabaya. Secara kelembagaan, PC IMM Kota Surabaya bersikap netral aktif dan independen, menjaga jarak dari segala bentuk intervensi, baik dari pihak internal Muhammadiyah maupun eksternal,” tambahnya.

Netral aktif dan independensi merujuk pada posisi bahwa IMM tidak berpihak pada satu kelompok politik tertentu. Meski demikian, IMM tetap terlibat secara aktif dalam urusan publik, pemerintahan, atau isu-isu yang penting bagi masyarakat.

Sikap ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa IMM tetap menjadi organisasi yang murni dalam gerakannya, tidak berpihak pada salah satu kandidat, serta menjaga integritas sebagai lembaga yang berfungsi untuk pengembangan intelektual dan sosial mahasiswa.

“Intervensi yang kami maksud adalah segala bentuk dukungan atau ajakan untuk memihak calon Wali Kota atau Wakil Wali Kota tertentu. IMM harus tetap netral dalam menghadapi dinamika politik,” tambahnya.

Meski begitu, IMM menegaskan akan berpartisipasi aktif dalam mendukung terselenggaranya Pilkada yang jujur dan adil. Mereka juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawasi proses Pilkada agar berlangsung dengan transparan dan tanpa kecurangan.

“Kami mengajak seluruh kader IMM Kota Surabaya dan masyarakat untuk mengawasi jalannya pemilihan ini, karena pemilihan yang jujur dan adil adalah tanggung jawab kita semua,” pungkasnya.


 

*Penulis adalah Ketua Bidang Immawati Koorkom UMSurabaya Periode 2023-2024 dan Ketua Umum Korps Immawati.

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *