Surabaya (14/9) – PC IMM Kota Surabaya melalui Bidang Hikmah, Politik, dan Kebijakan Publik (HPKP) menggelar Madrasah Politik Profetik 2024. Diadakan di SMP Muhammadiyah 18 Surabaya, kegiatan ini diikuti oleh 28 kader IMM dari berbagai Komisariat.
Acara yang bertemakan IMM Masa Depan: Kritis Berdemokrasi, Berdikari dalam Aksi, Bermartabat dalam Politik ini diadakan pada Jum’at-Minggu, 13-15 September 2024 di SMP Muhammadiyah 18 Surabaya. Adapun untuk pembukaan acara diadakan di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya.
Ketua Bidang HPKP PC IMM Kota Surabaya, M. Irsyad Setiawan menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menggali dan memahami konsep politik profetik yang bersumber dari ajaran Islam, serta meningkatkan kemampuan kader IMM dalam merespons dinamika politik di Indonesia.
“Dengan situasi politik yang semakin kompleks, termasuk isu-isu seperti nepotisme, intoleransi, radikalisme, dan korupsi, IMM memandang perlu adanya pemahaman yang mendalam dan kecakapan berpolitik secara cerdas, mandiri, dan bermartabat,” tambahnya.
Irsyad juga menekankan pentingnya peran IMM dalam menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. Sebagai organisasi kemahasiswaan yang berperan penting dalam mewujudkan cita-cita gerakan Muhammadiyah di kalangan mahasiswa, IMM harus selalu responsif terhadap perkembangan politik dan demokrasi di Indonesia.
“PC IMM Surabaya telah merilis buku berjudul Catatan Demokrasi Indonesia (2024) pada Milad IMM beberapa waktu lalu, namun kami menyadari api semangat perjuangan harus diwujudkan dalam aksi nyata. Melalui kegiatan ini, kami berharap kader IMM dapat menjadi agen perubahan yang mampu lebih berkontribusi positif bagi demokrasi Indonesia,” tambahnya.
Banyak pemateri yang dihadirkan pada kegiatan ini, mulai dari politisi hingga akademisi. Ada Pranaya Yudha Mahardhika dan Suli Daim, keduanya adalah DPRD Provinsi Jawa Timur. Selain itu juga Faris Abidin dari DPRD Kota Surabaya.
Selanjutnya ada juga Radius Setiawan (Ketua PP Pemuda Muhammadiyah), Andi Suwarko (Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya), L.Ya Esty Pratiwi (Pakar Politik Hukum UM Surabaya), dan Irvan Wahyudrajad (Ketua Bappedalitbang Kota Surabaya).
*Penulis adalah Sekretaris Bidang RPK PC IMM Kota Surabaya dan Ketua Cendekiawan Institute.