Koordinator JIMM Solo Raya: IMM Surabaya Harus Menjadi Lokomotif Literasi

Rahmat Rusma Pratama (kanan) bersama rekan-rekan dari PC IMM Sukoharjo dan PC IMM Ahmad Dahlan saat ditemui oleh Redaksi Immsby.or.id pada Jum’at, 23/8/2024 di Densu Cafe, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. (Immsby.or.id/Muhammad Habib Muzaki)

 

Sukoharjo (24/8) – Koordinator Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) Solo Raya, Rahmat Rusma Pratama, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap gerakan literasi yang sedang dibangun oleh PC IMM Kota Surabaya. Gerakan ini dinilainya sebagai langkah maju yang penting dalam memperkuat budaya literasi di dalam lingkup IMM.

Immawan yang juga pernah diamanahi sebagai Ketua Umum PC IMM Sukoharjo Periode 2022-2023 tersebut mengungkapkan bahwa melalui platform immsby.or.id, gerakan literasi yang dibangun sudah terbilang cukup baik. Tidak hanya mengumpulkan dan mempublikasikan berbagai tulisan kader yang menarik, tetapi juga memiliki kualitas akademisi yang terbilang lumayan.

“Saya melihat ada beberapa tulisan yang benar-benar menarik dan bermanfaat. Lebih dari itu, tidak sedikit tulisan-tulisan tersebut menggunakan sitasi yang menunjukkan tingkat keseriusan penulis dalam menyajikan konten yang bertanggung jawab secara ilmiah,” ujar Rahmat kepada Redaksi Immsby.or.id (23/8/2024)

Selain tulisan berupa artikel maupun opini, Rahmat juga memuji upaya PC IMM Surabaya dalam mempublikasikan hasil riset. Meski riset-riset yang dipublikasikan tersebut masih bersifat lokal dan belum mencakup skala yang lebih besar, ia menilai langkah ini sudah sangat baik dan patut diapresiasi.

“Hasil riset yang dirilis dalam bentuk berita, meskipun masih dalam cakupan lokal, sudah sangat baik karena menghasilkan data dan temuan yang bisa menjadi referensi untuk riset lebih lanjut,” tambahnya.

Sebagai salah satu cabang terbesar dengan lebih dari 30 Komisariat di bawah naungannya, PC IMM Kota Surabaya memiliki tanggung jawab besar untuk terus mengembangkan potensi literasi ini.

Rahmat menyebutkan bahwa dengan potensi yang dimiliki, PC IMM Surabaya sangat berpeluang menjadi kiblat literasi bagi IMM di seluruh Indonesia. “Dengan kekuatan dan sumber daya yang ada, Surabaya bisa menjadi lokomotif literasi yang menggerakkan semangat literasi di kalangan IMM secara nasional,” tuturnya.

Istilah “lokomotif” merujuk pada peran PC IMM Surabaya sebagai penggerak utama atau pemimpin dalam gerakan literasi di lingkungan IMM. Lokomotif dalam kereta api adalah mesin utama yang menarik gerbong-gerbong lainnya, memungkinkan seluruh rangkaian kereta bergerak maju.

Secara kiasan, menyebut PC IMM Surabaya sebagai “lokomotif literasi” berarti ia diharapkan untuk menjadi kekuatan pendorong yang menggerakkan dan memajukan upaya literasi, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Peran sebagai lokomotif ini mengandung harapan bahwa PC IMM Surabaya akan menjadi contoh atau model bagi cabang-cabang IMM lainnya dalam hal promosi, pengembangan, dan penerapan budaya literasi.

Dengan kata lain, Surabaya diharapkan untuk tidak hanya memimpin, tetapi juga menginspirasi dan mendorong cabang-cabang IMM di daerah lain untuk turut serta dalam gerakan literasi yang lebih luas, serta mencapai standar yang lebih tinggi dalam hal penulisan, riset, dan penyebaran informasi.

Namun, Rahmat juga mengingatkan bahwa PC IMM Surabaya tidak boleh berpuas diri. Ia menyoroti beberapa aspek yang masih perlu ditingkatkan, terutama dalam hal manajemen redaksi dan strategi pemasaran.

“Meskipun konten yang ada di immsby.or.id sudah lumayan baik, jangkauan pembacanya masih terbatas. Ini menunjukkan bahwa strategi penyebaran dan promosi konten masih perlu diperbaiki,” ujarnya.

Rahmat menambahkan bahwa keberhasilan gerakan literasi tidak hanya ditentukan oleh kualitas tulisan atau riset, tetapi juga oleh sejauh mana konten tersebut dapat menjangkau dan mempengaruhi pembaca.

“Kita harus memikirkan bagaimana tulisan-tulisan ini bisa dibaca oleh lebih banyak orang. Jangan sampai karya-karya yang bagus hanya berhenti di lingkup yang sempit,” tegasnya.

Untuk itu, ia mendorong PC IMM Surabaya untuk meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal, guna memperluas jangkauan literasi mereka.

“PC IMM Surabaya harus lebih aktif dalam mengelola dan mempromosikan website dan gerakan literasi yang mereka miliki. Misalnya, melalui kerja sama dengan media lain, optimalisasi di media sosial, atau bahkan mengadakan event-event literasi yang masif,” sarannya.

Rahmat berharap, dengan upaya yang lebih maksimal di masa depan, PC IMM Surabaya dapat benar-benar menjadi contoh dan inspirasi dalam membangun budaya literasi yang kuat dan berkelanjutan.

“Gerakan literasi ini harus menjadi salah satu identitas utama IMM, bukan hanya di Surabaya, tapi juga di seluruh Indonesia,” pungkasnya.


 

*Penulis adalah Sekretaris Bidang RPK PC IMM Kota Surabaya dan Ketua Cendekiawan Institute.

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *