Kami berkomitmen untuk menerbitkan berbagai tulisan dari kader. Prinsip yang kami pegang teguh adalah menghormati kebebasan berekspresi, mendorong kesetaraan, dan menekankan nilai-nilai kemanusiaan. Kami tidak akan menerbitkan tulisan-tulisan yang mengandung unsur rasis, seksis, menyebar berita bohong, atau mempromosikan kebencian.
Ada beberapa jenis rubrik tulisan yang dapat dipilih:
- Liputan, berisikan karya jurnalistik, diutamakan terkait IMM dan Muhammadiyah. Model tulisan dapat berupa straight news, feature, dan sebagainya.
- Perspektif, berisikan opini kader-kader terkait banyak hal, bisa seputar IMM atau merespon isu yang lain.
- Wawasan, berisikan artikel-artikel informatif, bisa sejarah, pemikiran tokoh, dan sebagainya.
- Sastra, berisikan puisi, senandika, cerpen, dan sebagainya.
Selain itu, adapun ketentuan untuk menerbitkan tulisan adalah sebagai berikut:
- Penulis adalah Kader IMM Surabaya dari segala jenjang. Baik yang masih aktif di struktural maupun tidak.
- Panjang tulisan umumnya 500-1.000 kata. Khusus liputan berjenis straight news, minimal 200 kata. Sedangkan untuk puisi, ada minimal empat buah puisi dalam satu pengiriman.
- Satu paragraf jangan terlalu panjang. Buat menjadi dua sampai empat kalimat. Satu kalimat juga jangan terlalu banyak tanda koma.
- Jangan lupa menyertakan nama lengkap, foto bebas, profil penulis, dan jabatan, baik di struktural Komisariat, Koorkom, maupun di Lembaga Semi Otonom (LSO).
- Jika ada sitasi, maka ditulis menggunakan body note dalam bentuk hyperlink.
- Naskah dapat dikirim ke redaksi@immsby.or.id atau WhatsApp 087815125709 (Immawan Zaki) atau 085641189801 (Immawati Zizan).
Kami sangat mengapresiasi sepenuhnya adanya ruang untuk perdebatan dan menghormati perbedaan pendapat sebagai bagian yang integral dari keberagaman intelektual untuk mendorong literasi kader. Selain itu, kami juga sangat menghargai adanya kader yang ingin menulis namun masih ragu. Maka dalam konteks ini, Redaksi Immsby.or.id siap memberikan pendampingan atau mentoring untuk memaksimalkan potensi kader di kepenulisan.
(Redaksi)