IMM UNAIR dan Diaspora Politik Kampus

Para kader IMM UNAIR sedang berkumpul untuk berdiskusi di UNAIR Kampus C pada Sabtu, 10/8/2024. (Immsby.or.id/’Aalimah Qurrata A’yun)

 

Surabaya (11/6) – Tidak semua IMM di kampus non-PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah) mampu berkontestasi di kancah tertinggi politik kampus. Namun, IMM Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil melakukannya.

Sebuah pencapaian yang jarang dicapai oleh IMM, bahkan di tingkat nasional sekalipun. Karenanya, IMM UNAIR terus berkomitmen untuk menjaga dan mengembangkan kiprah kader-kadernya di ranah politik kampus.

Hal tersebut menjadi salah satu fokus dalam gerak langkah kepemimpinan IMM UNAIR, sebagaimana diungkapkan oleh Ketua Umum Koorkom IMM UNAIR, ‘Aalimah Qurrata A’yun.

 

Tanggung Jawab Besar

Immawati yang akrab disapa A’yun ini mengungkapkan bahwa tanggung jawab besar yang diembannya tidak terlepas dari reputasi UNAIR sebagai salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia.

UNAIR sendiri masuk dalam 500 kampus terbaik di dunia. Kampus ini memiliki posisi ke-308 berdasarkan pemeringkatan yang dilakukan oleh QS World University Rankings (QS WUR).

Oleh karena itu, A’yun menegaskan bahwa IMM UNAIR harus mampu sejalan dengan kualitas mahasiswa di kampus ini yang telah terseleksi secara ketat.

“Kami merasa IMM UNAIR harus sepadan dengan mahasiswa-mahasiswa UNAIR yang grade-nya sudah tinggi. Artinya, IMM UNAIR juga harus dapat memberikan manfaat lebih bagi anggotanya, menjadikan mereka lebih beruntung ketika ikut IMM,” ujarnya.

Salah satu bukti nyata dari komitmen tersebut adalah keterlibatan aktif kader IMM UNAIR di politik kampus. Sebab salah satu pencapaian yang dianggap paling prestisius di kalangan mahasiswa UNAIR adalah dengan terlibat di dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas.

 

Prestasi Diaspora Politik

IMM UNAIR sendiri tercatat pernah tiga kali meletakkan kadernya sebagai Wakil Presiden BEM UNAIR. Pada tahun 2019, ada nama Maulana Satria Aji.

Lalu pada tahun 2022, ada Ramadhani Jaka Samudra. Rama sendiri adalah Ketua PC IMM Kota Surabaya pada periode ini.

Kemudian pada tahun 2023, ada Gerry Pratama Putra yang juga dibersamai oleh menteri-menteri dan unsur lain di struktural BEM Universitas yang berasal dari IMM.

Sedangkan pada periode 2024 ini, IMM UNAIR masih memegang peran penting dalam struktur kepengurusan BEM Universitas.

Di antaranya adalah dengan dipilihnya kader IMM UNAIR sebagai bagian dari Badan Pengelola Harian (BPH) melalui jabatan Pendayagunaan Aparatur Kabinet (PAK), beberapa menteri Koordinator (Menko), banyaknya jabatan menteri, dirjen, dsb.

Tidak berhenti hanya di BEM Universitas, para kader IMM UNAIR juga banyak yang mengisi posisi-posisi strategis lainnya. Di antaranya ada yang berada Dewan Perwakilan Mahasiswa (DLM), beberapa menjadi Presiden BEM Fakultas, dsb.

“Kami sudah menorehkan langkah di BEM Universitas sejak 3-4 periode yang lalu dan itu adalah prestasi yang harus kami pertahankan dalam jalan kebermanfaatan,” tegasnya.

Menurut A’yun, kepercayaan dari organisasi mahasiswa (Ormawa) non-IMM kepada kader-kader IMM dalam mengemban tugas di BEM merupakan bukti bahwa IMM UNAIR selalu berkontribusi positif dan tidak pernah terlibat dalam masalah yang merugikan.

Hal ini yang membuat posisi IMM UNAIR tetap strategis di ranah politik kampus. Selain fokus pada diaspora politik, IMM UNAIR juga berupaya untuk mendukung pengembangan prestasi dan potensi kader-kadernya di berbagai unit kegiatan mahasiswa (UKM) dan komunitas lain di UNAIR.

“Tantangannya adalah bagaimana IMM UNAIR bisa menjadi wadah yang mendukung segala potensi dan prestasi kadernya, tanpa melupakan nilai-nilai IMM,” pungkasnya.


 

*Penulis adalah Sekretaris Bidang RPK PC IMM Kota Surabaya dan Ketua Cendekiawan Institute.

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *