Labubu: Antara Mainan, Simbolisme Hedonisme, dan Hegemoni Konsumerisme  

  Di era globalisasi ini, banyak fenomena budaya populer yang berkembang menjadi simbol bagi individu maupun kelompok tertentu. Salah satu contohnya adalah mainan Labubu. Sepintas tak sekedear menjadi mainan koleksi. Labubu juga jadi lambang identitas dan simbol sosial bagi para kolektornya. Namun siapa sangka, dibalik fenomena ini, memuat nilai-nilai yang tersembunyi. Hedonisme hingga hegemoni budaya…

Selengkapnya

Hermeneutika Gerakan Dakwah Ikatan

  Muhammadiyah memaknai dakwah sebagai gerakan transformasi sosial, bukan sekadar ritual keagamaan. Haedar Nashir mengulas, jika ditelusuri genealoginya, dalam Statuten Muhammadiyah 1912 (Anggaran Dasar Pertama Muhammadiyah), Kyai Dahlan dan pencetus awal merumuskan bahwa ada tiga landasan utama gerakan dakwah Muhammadiyah. Ketiganya yaitu: 1) Menyebarluaskan Ajaran Agama. 2) Memajukan hal ihwal agama. 3) Menggembirakan kehidupan beragama….

Selengkapnya

Dilema Alpha Female dalam Agama: Perempuan dan Pemimpin Pandangan Muhammadiyah

Ilustrasi diedit menggunakan Canva. (Immsby.or.id/Rafif Burhanuddin M.)   Dunia modern sedang mengalami perubahan besar dalam persepsi terhadap peran perempuan, termasuk dalam institusi keagamaan. Diskusi mengenai perempuan memimpin atau “alpha female” telah muncul di berbagai bidang, dari bisnis hingga politik, bahkan dalam hal agama. Di tengah arus perubahan ini, Muhammadiyah, sebagai organisasi Islam progresif di Indonesia,…

Selengkapnya

Gacor Kang! Deflasi Lima Bulan Berturut-turut

  Deflasi mungkin jarang orang mengerti, tapi diam-diam menggerogoti ekonomi kita. Memang tidak setenar saudaranya, inflasi. Namun, bahayanya tidak kalah dengan inflasi. Deflasi benar-benar ‘momok ekonomi sebenarnya’ —merayap tanpa suara, lebih liar, lebih sulit ditangani. Okey, sebelum pembahasan lebih lanjut, apa itu deflasi dan apa bedanya dengan inflasi? Prinsip dasarnya, penyebab dari inflasi-deflasi ini tidak…

Selengkapnya

Menimbang Kembali Pesan Moeslim Abdurrahman

  Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, memiliki sejarah panjang dalam mengembangkan tradisi intelektual dan pengabdian sosial. Sejak didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan, Muhammadiyah telah menjadi motor penggerak perubahan melalui pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat. Namun, seiring berjalannya waktu, muncul kekhawatiran terkait peran kader muda Muhammadiyah yang cenderung lebih fokus pada jabatan…

Selengkapnya

catatan 2; Bid’ah Intelektual ala Cendekiawan Institute

  Rabu lalu, Cendekiawan Institute (CI) mengadakan sebuah ritus bernama musyawarah akhir periode. Sebagaimana ritus-ritus pada umumnya, ada beberapa rukun yang harus dilakukan. Mulai dari evaluasi hingga pemilihan ketua yang baru. Momen evaluasi ini pun menjadi sangat krusial. Kami meninjau kembali beberapa hal nyeleneh yang dilakukan CI di sepanjang periode. Mulai dari penghapusan bidang di…

Selengkapnya

Juru Parkir Liar: Mencari Keadilan di Tengah Ketidakpastian Hidup

  Juru parkir liar telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan perkotaan di banyak wilayah, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Mereka umumnya beroperasi di luar sistem resmi yang ditetapkan pemerintah, mengatur parkir kendaraan di area publik, dan memungut biaya tanpa izin resmi. Dalam kacamata hukum, tindakan ini jelas melanggar peraturan pemerintah daerah (perda)…

Selengkapnya

Dahlan Global Leader Program: Narasi Aksi Internasionalisasi Ikatan

  Tulisan ini sejatinya berangkat dari sebuah keresahan terkait minimnya kader IMM dari jurusan Hubungan Internasional. Di sisi lain, juga melihat IMM Surabaya dan Jawa Timur yang sepertinya melupakan gerakan internasionalisasi IMM dan kepekaanya terhadap isu global yang terjadi. Terkait hal ini, seharusnya IMM tidak hanya membicarakan konflik Palestina-Israel saja. Namun kader IMM juga harus…

Selengkapnya

Strategi IMM dalam Mempromosikan Moderasi Beragama di Tengah Politisasi Agama

  Fenomena politisasi agama di Indonesia bukanlah hal baru. Politisasi agama terjadi ketika ajaran atau simbol-simbol agama digunakan sebagai alat untuk mencapai kepentingan politik tertentu. Hal ini sering kali mengaburkan dua hal yang punya batasannya masing-masing; agama yang suci dan politik yang kerap dianggap “kotor”. Contoh jelas dari politisasi agama di Indonesia adalah Pemilihan Gubernur…

Selengkapnya