Naskah Akademik ala IMM UINSA

Kenneth (empat dari kanan) dalam momen Konsolidasi dan Launching Naskah Akademik di Gedung Rektorat Lama, UINSA Kampus 1 pada Jum’at (22/11/2024). (Medkom Koorkom IMM UINSA)

 

Surabaya (23/11) – IMM UINSA rilis Naskah Akademik untuk meramaikan pertarungan pikiran di Musyawarah Cabang (Musycab) PC IMM Kota Surabaya XXXV.

Musycab sendiri dilangsungkan pada 23-24 November 2024 di SMP Muhammadiyah 11 Surabaya. Momen ini sekaligus menjadi ajang kader-kader IMM se-Surabaya dalam bersama membangun gagasan untuk langkah baru Pimpinan Cabang.

Naskah ini ditulis oleh Adi Swandana Erlangga Putra, M. Danis Benevolensa, Septi Nur Azizah, Restu Agung Santoso, Ghina Ruqayatul Malihah, Haris Mubarok, dan M. Syafril Harsya.

Ketua Umum Koorkom IMM UINSA, M. Tanwirul Huda, menekankan pentingnya peran IMM Kota Surabaya dalam merumuskan gagasan yang mampu menjawab potensi dan permasalahan yang dihadapi organisasi.

Di sisi lain, sebagai cabang dengan jumlah Komisariat terbanyak di Indonesia, PC IMM Kota Surabaya memiliki dinamika perkaderan yang kompleks.

“Sebagai kader yang dibesarkan di rahim perkaderan Surabaya, kita harus mampu merumuskan ide, gagasan, hingga aksi nyata untuk menuntaskan permasalahan dan memanfaatkan potensi kader sebagai salah satu kuncinya,” ujar Huda.

Menurutnya, dengan semakin beragamnya tantangan yang muncul lantas menuntut IMM untuk memiliki kerangka berpikir yang kokoh. Naskah Akademik ini pun hadir dengan alasan semua itu.

Huda menjelaskan bahwa naskah tersebut berangkat dari konsep das sollen dan das sein. Konsep ini menjadi landasan dalam merumuskan arah gerak organisasi.

Das sollen merepresentasikan idealitas atau tujuan normatif yang ingin dicapai. Sementara das sein menggambarkan kondisi aktual dan faktual yang dihadapi saat ini.

“Melalui naskah yang dirumuskan ini, kami berharap dapat merawat nalar akademis kader IMM. Dengan ketajaman nalar kader, diharapkan ide-ide emansipatoris dapat menggerakkan dan mencerahkan masyarakat,” jelasnya.

Musycab merupakan forum permusyawaratan tertinggi di tingkat cabang, diharapkan menjadi ruang bagi kader untuk menyampaikan pesan demi kemajuan IMM dan Muhammadiyah.

Oleh karenanya, Huda menekankan bahwa IMM memiliki cita-cita besar untuk membentuk kader akademisi Islam yang mampu melanjutkan dan menyempurnakan dakwah Muhammadiyah.

“Kami berharap, naskah yang dirumuskan ini dapat dirasakan dan diamini oleh seluruh kader IMM se-Kota Surabaya. Jika terdapat kekurangan, mari kita evaluasi bersama, mengindahkan prinsip musyawarah, dan bertanggung jawab,” pungkasnya.

File Naskah Akademik dapat diunduh di sini


 

*Penulis adalah Sekretaris Bidang RPK PC IMM Kota Surabaya dan Anggota Cendekiawan Institute.

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *