Merdeka Belajar: Merdeka Dalam Mengakses Pendidikan

Ilustrasi diedit menggunakan Canva. (Immsby.or.id/Zeniza Mar Azizana)

 

Pasca pandemi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggagas sebuah kebijakan bernama merdeka belajar dengan harapan gagasan tersebut menjadi angin segar dalam dunia pendidikan indonesia. Gagasan yang menekankan kemerdekaan belajar bagi siswa dan guru ini diharapkan dapat memicu inovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan.

Namun, dengan semangat merdeka belajar ini muncul sebuah pertanyaan mendasar yang perlu kita kaji. Apakah Akses pendidikan kita sudah merdeka?

Pada kenyataannya, akses pendidikan di indonesia masih belum merata. Anak-anak di daerah terpencil, tertinggal, dan terluar (daerah 3 T) masih kesusahan mendapatkan pendidikan yang berkualitas. infrastruktur pendidikan yang memadai mungkin sudah merajalela walau tidak semua mendapatkan fasilitas yang lengkap dan sama. Infrastruktur sekolah yang layak dan guru yang kompeten masih jauh dari jangkauan mereka.

Kesenjangan ekonomi juga turut memperparah keadaan ini. Anak anak dari keluarga miskin seringkali belum mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi karena biaya yang mahal. kalaupun ada beasiswa terkadang informasi tentangnya belum sampai ke mereka. Alhasil beasiswa dan bantuan pendidikan yang tersedia masih belum cukup untuk menjangkau semua yang membutuhkan.

Merdeka belajar memang memberikan kebebasan bagi sekolah dan guru untuk berinovasi dalam pembelajaran. namun, tanpa akses penunjang pendidikan yang merata, inovasi ini hanya akan dinikmati oleh segelintir sekolah dan siswa yang beruntung saja.

Merdeka belajar tanpa akses pendidikan yang merata bisa diumpamakan memberikan buku mewarnai kepada anak yang tidak memiliki pensil warna. Buku itu mungkin indah dan penuh warna, namun tanpa pensil warna buku itu hanya bisa dinikmati saja. Anak tidak bisa menuangkan kreativitasnya pada buku tersebut. 

Pemerintah perlu melakukan berbagai upaya untuk memastikan semua anak indonesia memiliki akses pendidikan yang berkualitas. Membangun infrastruktur pendidikan di daerah terpencil, meningkatkan kualitas guru dan menyediakan beasiswa yang lebih banyak serta sosialisasi beasiswa yang lebih merata. 

Merdeka Belajar memang penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Namun, tanpa akses pendidikan yang merata, Merdeka Belajar hanya akan menjadi slogan kosong yang tidak memiliki makna bagi jutaan anak Indonesia yang masih terpinggirkan.

Merdeka Belajar harus dimaknai sebagai upaya untuk membebaskan anak-anak Indonesia dari belenggu ketidakadilan dan keterbatasan akses pendidikan. Hanya dengan akses pendidikan yang merata, semua anak Indonesia dapat memiliki kesempatan yang sama untuk belajar, berkembang, dan meraih masa depan yang lebih cerah.

Merdeka Belajar merupakan sebuah cita-cita mulia untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun, untuk mencapai cita-cita ini, perlu dilakukan upaya yang konkret dan terarah untuk mengatasi kesenjangan akses pendidikan yang masih ada.

Pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan harus bekerja sama untuk mewujudkan Merdeka Belajar yang sesungguhnya, di mana setiap anak Indonesia memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Merdeka Belajar bukan hanya tentang merdeka dalam belajar, tetapi juga merdeka dalam mendapatkan akses pendidikan. Hanya dengan akses pendidikan yang merata, semua anak Indonesia dapat memiliki kesempatan yang sama untuk belajar, berkembang, dan meraih masa depan yang lebih cerah.

Pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan perlu bekerja sama untuk mewujudkan Merdeka Belajar yang sesungguhnya, di mana setiap anak Indonesia memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Merdeka Belajar bukan hanya tentang merdeka dalam belajar, tetapi juga merdeka dalam mendapatkan akses pendidikan.


 

*Penulis adalah Anggota Bidang HPKP PC IMM Kota Surabaya.

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *