Ponorogo (3/8) – Di tengah semarak Musyawarah Daerah (Musyda) XXII IMM Jawa Timur yang berlangsung pada 2-4 Agustus 2024 di Universitas Muhammadiyah Ponorogo, sebuah lapak buku menarik perhatian para peserta.
Lapak ini diinisiasi oleh kader-kader IMM Komisariat Al-Qossam UM Surabaya. Pengadaan lapak ini bertujuan untuk menyuguhkan berbagai pilihan buku dalam rangka menggugah minat literasi.
Beragam judul buku karya penulis besar seperti Kuntowijoyo, Amin Abdullah, Erich Fromm, Friedrich Nietzsche, dsb tersusun rapi di lapak tersebut. Koleksi ini didominasi oleh buku-buku yang berkaitan dengan tema sosial humaniora, keagamaan, pendidikan, maupun sastra.
M. Fakhri Sajidan, salah satu inisiator lapak ini, menjelaskan bahwa tujuan utama mereka adalah untuk mengkampanyekan minat literasi di kalangan peserta Musyda.
“Pengadaan lapak ini adalah wujud dari keinginan kami untuk lebih mendekatkan buku kepada kader-kader IMM. Kami ingin menunjukkan bahwa literasi adalah kunci penting dalam proses pembelajaran dan pembebasan diri,” ujarnya.
Dengan jargon “Buku Adalah Alat Pembebasan”, lapak ini mengingatkan bahwa membaca buku bukan hanya sekadar aktivitas sederhana, tetapi juga langkah menuju pemahaman yang lebih konstruktif serta kebebasan berpikir.
Fakhri menambahkan bahwa jargon ini mengakar pada keyakinan bahwa literasi adalah fondasi penting dalam membangun masyarakat yang kritis dan berwawasan luas.
“Kader IMM adalah akademisi yang diharapkan mampu mengadakan transformasi di tengah umat, bangsa, dan negara. Bagi kami, membaca buku adalah kebutuhan yang mendesak,” tambahnya.
Kehadiran lapak buku ini di Musyda XXII IMM Jawa Timur diharapkan mampu menambah semarak acara sekaligus meningkatkan minat baca. Hingga kini, sudah lebih dari 25 buku terjual sejak awal dibukanya lapak.
Harga buku yang ditawarkan pun cukup beragam, mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 80 ribu, dengan diskon menarik antara 15-40% dari harga normal.
Buku-buku yang tersedia mencakup koleksi baru hingga buku-buku lama yang sudah tidak dicetak lagi. Hal ini juga bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para pengunjung untuk mendapatkan buku-buku langka dengan harga terjangkau.
“Harga yang dipasang ini, kami upayakan agar terjangkau bagi kantong mahasiswa. Harapannya, lapak ini dapat memberikan manfaat dengan memudahkan kader-kader untuk membeli buku. Ini adalah cara Komisariat mengekspresikan semangat kami dalam mendorong literasi,” pungkasnya.
*Penulis adalah Sekretaris Bidang RPK PC IMM Kota Surabaya dan Ketua Cendekiawan Institute.